Tuesday, December 6, 2016

Pengertian DHCP ( Dynamic Host Configuration Control Protocol )

Assalamu'alaikum?

Jumpa lagi dengan me dalam acara mengetik blog atau mengepost blog, oke kali ini saya akan mengetikan pengertian, cara kerja, kelebihan, serta kekurangan DHCP oke langsung aja kalian lihat di bawah ini :




1. Pengertian DHCP ( Dynamic Host Configuration Control Protocol )

Dynamic Host Configuration Control Protocol atau yang sering disingkat DHCP merupakan protokol client-server yang digunakan untuk memberikan alamat IP kepada komputer client/ perangkat jaringan secara otomatis tetapi terbatas sesuai dengan Ip kelasnya. DHCP server tidak hanya memberikan alamat IP saja, tetapi juga memberikan netmask, host name, domain name, DNS, dan alamat gatewaynya juga. Selain itu, DHCP server juga dapat memberikan parameter lain seperti time server dan lain sebagainya.

2. Perbedaan DHCP client dan DHCP server

Dalam layanan DHCP, ada dua istilah yang perlu anda ketahui yaitu DHCP client dan DHCP server

DHCP server merupakan sebuah mesin yang menjalankan layanan yang dapat "menyewakan" alamat IP dan informasi TCP/IP lainnya kepada semua klien yang memintanya. Beberapa sistem operasi jaringan seperti Windows NT Server, Windows 2000 Server, Windows Server 2003, atau GNU/Linux memiliki layanan seperti ini.

DHCP client merupakan mesin klien yang menjalankan perangkat lunak klien DHCP yang memungkinkan mereka untuk dapat berkomunikasi dengan DHCP Server. Sebagian besar sistem operasi klien jaringan (Windows NT Workstation, Windows 2000 Professional, Windows XP, Windows Vista, atau GNU/Linux) memiliki perangkat lunak seperti ini.




3. Cara kerja DHCP dalam jaringan

Terdapat 4 tahapan yang dilakukan dalam proses peminjaman IP address pada DHCP. Berikut adalah uraiannya:

Tahap 1: IP Least Request

Tahap pertama ini merupakan tahap dimana si client dalam jaringan meminta IP address yang tersedia pada DHCP server. Awalnya saat pertama client terhubung dalam jaringan, client ini akan mencari dulu apakah ada DHCP server yang bekerja pada jaringan tersebut. Nah, begitu ditemukan, client akan meminta IP address pada DHCP server yang ada.

Tahap 2: IP Least Offer

DHCP server mendengar broadcast dari client yang baru terhubung dalam jaringan tadi. Kemudian DHCP server memberikan penawaran terhadap client tersebut berupa IP address.

Tahap 3: IP Lease Selection

Setelah diberi penawaran oleh DHCP server, client yang me-request tadi menyetujui penawaran yang diberikan oleh DHCP server. Lalu si client memberikan pesan kepada DHCP server yang isinya adalah meminta agar DHCP server meminjamkan salah satu IP address yang tersedia dalam DHCP-pool yang dimilikinya (DHCP-pool merupakan range IP address yang bisa digunakan oleh host yang terhubung dengannya).

Tahap 4: IP Least Acknowledge

Pada tahap terakhir ini, DHCP server akan merespon pesan dari client dengan mengirimkan paket acknowledget yang berupa IP address dan informasi lainnya yang dibutuhkan. Setelah memberikan IP kepada client, DHCP server akan memperbaharui database yang mereka miliki. Sedangkan client akan melakukan inisialisasi dengan mengikat (binding) nomor IP address yang diberikan tadi dan client sudah bisa beroperasi pada jaringan tersebut.

Untuk lebih mudah memahaminya, pada saat komputer client dihubungkan ke jaringan, komputer tersebut akan me-request IP ke DHCP server. DHCP server menjawab dengan memberikan informasi terkait IP address (termasuk subnetmask, gateway, dns dan lainnya) ke komputer client.

Setelah meminjamkan IP, DHCP server akan mencoret IP tersebut dalam daftar pool yang dia miliki. Dan menandakan bahwa IP tersebut sudah dipinjamkan ke salah satu client.

Namun jika dalam daftar IP pool sudah tidak ada lagi nomor IP yang tersedia, maka si client tidak akan mendapatkan nomor IP dari DHCP server, dengan demikian si client tidak akan pernah bisa terhubung ke jaringan tersebut.

Biasanya peminjaman IP address ini memiliki jangka waktu tertentu, sesuai dengan yang disetting oleh sang Administrator jaringan. Nah, setelah periode waktu tertentu, pemakaian IP address pada client dinyatakan telah selesai. Dan jika si client tidak melakukan request ulang, maka maka nomor IP address tersebut akan dikembalikan kepada DHCP server yang meminjamkan. DHCP server dapat meminjamkan IP tersebut kepada client lain yang membutuhkan.


4. Keuntungan menggunakan layanan DHCP


  • Tidak perlu memberikan/ mengkonfigurasi alamat IP kepada client satu per satu



  • Mencegah terjadinya IP conflict yang sering terjadi pada suatu jaringan



  • Dengan layanan DHCP, komputer client dapat menggunakan alamat IP dalam jangka waktu tertentu (tergantung pemberian server)



  • Komputer client dapat menggunakan suatu alamat IP yang tidak dipakai oleh komputer client yang lain



  • Selain itu, dengan adanya DHCP, kita dapat mengintegrasikan suatu mesin (host) ke dalam suatu jaringan, karena nantinya mesin tersebut akan mendapat alamat IP juga melalui pooling yang sebelumnya telah dibuat oleh server.

5. Kekurangan DHCP

  • Semua pemberian IP bergantung pada server, maka dari hal itu jika server mati
maka semua komputer akan disconnect dan saling tidak terhubung.



cukup sekian maaf apabila ada yang salah ketik sekian.

Wassalamu'alaikum Wr Wb...




#SMK Bandung Selatan



No comments:

Post a Comment